
Lempuing Jaya, OKI – FGD (Forum Group Discussion) terkait dengan kurikulum Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ash-Shidiqqiyah berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) telah dilaksanakan pada Minggu, 19 September 2021.
Kegiatan pelatihan dosen ini sangat penting diadakan untuk menghadapi dunia global yang kini semakin tinggi, dan tuntutan untuk bagaimana beradaptasi kepada masyarakat yang semakin komplek. Sehingga nantinya seluruh mahasiswa lulusan dari STAI Ash-Shiddiqiyah dapat bersaing di dunia kerja. Maka dari itu, untuk mencapai target tersebut kampus memberikan banyak fasilitas yang mumpuni bagi seluruh mahasiswa dan ada beberapa bentuk layanan yang harus dikembangkan di STAI Ash-Shiddiqiyah yakni pengembangan kurikulum.
Forum ini merupakan kelompok diskusi terarah yang di fasilitatori oleh Dr. Agus Sholikhin, S.Si., M.Pd.I. selaku Ketua STAI Ash-Shidiqqiyah, Ifrohan, M.Pd., dan Ahmad Yaim, M.Pd. serta Kepala Prodi dari beberapa prodi yang hadir. Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut diantaranya yaitu SN-Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi), KKNI, kebijakan kampus merdeka dan lain sebagainya.
Adanya pelatihan ini diharapkan seluruh dosen yang ada STAI Ash-Shiddiqiyah bisa meningkatkan kemampuan kerjanya. Sekaligus menggali potensi sehingga mempunyai kualitas yang baik untuk dapat disalurkan kepada Mahasiswa/Mahasiswi di kampus. “Kurikulum itu ruh dari sebuah pendidikan makanya perlu adanya pengembangan kurikulum di kampus kita ini” ujar Dr. Agus Sholikhin, S.Si., M.Pd.I..
Selain itu, juga FGD (Forum Grup Discussion) menurut Ifrohan, M.Pd., “bertujuan untuk me-refresh dan meng-update tentang perkembangan kurikulum Pendidikan Tinggi dimana dalam proses penyusunan kurikulumnya kita harus mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh standar nasional yaitu SN-Dikti, KKNI, kerangka kualifikasi nasional dan yang terbaru adalah kampus merdeka belajar”, Ujar beliau dalam wawancara Via Online.
Beliau juga menyampaikan bahwa “Hal ini dilakukan untuk menentukan pencapaian pembelajaran pada masing-masing program studi, baik pada sikap, pengetahuan dan keterampilan. Setelah itu, dalam prakteknya setiap program studi melakukan kajian secara mendalam terkait dengan pencapaian pembelajaran, apa yang harus dikuasai mahasiswa oleh masing-masing program studi beserta dosen. Agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, berakhlakul karimah dan tidak gagap dengan segala bentuk perubahan yang terjadi di masyarakat”. Pungkasnya.
Ditulis oleh : Della Sari
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) di STAI Ash-Shiddiqiyah