Adanya peristiwa dalam kehidupan merupakan salah satu bentuk nyata yang mendasari adanya suatu peristiwa yang di ungkapkan dalam suatu perayaan. Begitu pun dengan perayaan hari kelahiran atau milad. Milad merupakan suatu bentuk ungkapan rasa dalam mengenang peristiwa dalam kehidupannya, yang ditandai dengan bertambahnya nominal angka dalam takaran usia. Dalam hal memperingati bukan hanya sebatas mengenang peristiwa dalam kehidupan individu saja. Akan tetapi, juga ikut mengenang peristiwa yang pernah terjadi di masa-masa dahulu sebelum lahir di dunia.
Milad dimaknai sebagai hari kelahiran seseorang yang menandai hari dimulainya kehidupan di dunia, berjalan dengan perkembangan kehidupan manusia dari masa kemasa. Milad bukan hanya sebagai hari kelahiran seorang manusia, tetapi dapat dimaknai secara umum dan lebih luas lagi kepada seluruh hamba Allah.
Dalam perayaan milad banyak simbol-simbol yang berhubungan dengan ulang tahun diantara nya hidangan makanan atau kue dan adanya pemberian suatu hadiah, yang mengiringi perayaan ulang tahun tersebut. Dalam arti, jika ada perayaan milad, pasti ada juga yang namanya kue atau hadiah. Kue dan hadiah merupakan suatu lambang atau tanda ucapan selamat yang ditujukan kepada orang yang berulang tahun.
Perlu diketahui dalam tradisi Islam, ada beberapa pendapat dalam menghukumi perayaan milad. Salah satunya ada kelompok yang berpendapat bahwa merayakan milad hukumnya mubah atau boleh dilakukan. Mubah sendiri bermakna apabila dikerjakan tidak berpahala dan jika tidak dikerjakan/ditinggalkan pun tidak berdosa. Maka dari itu, hukumya mubah karena dalam Islam kita juga mengenal yang namanya doa selamat dan panjang umur.
Walaupun banyak perbedaan dalam memaknai peringatan milad, khususnya memperingati maulid nabi yang dibilang bid’ah dan sebagainya, tetapi dalam kenyataannya hal itu tidak membuat kerusakan antar umat bernegara dan beragama. Justru menambah erat hubungan persaudaraan. Hal ini dapat kita lihat dari perayaan memperingati maulid nabi Muhammad saw, yang setiap tahunnya diperingati diberbagai penjuru dunia khususnya di Indonesia. Bahkan peringatan maulid nabi di beberapa wilayah Indonesia sangat meriah kegiatan perayaannya ada yang berpuasa, bershalawat, mengadakan acara keagamaan, pertemuan keluarga, jamuan makan bersama, bakti sosial, dan tak terkadang hingga membuat arakan grebeg maulid yang berisi makanan, buah-buahan dan sebagainya yang dibuat menyerupai gunung hingga perahu.
Peringatan maulid nabi tidak jauh beda dengan peringatan-peringatan para pahlawan yang berjuang di masa-masa sebelum kemerdekaan. Hal ini dikarenakan subtansi memiliki nilai-nilai perjuangan yang sama, di zaman nabi Muhammad saw nilai perjuangannya berorintasikan pada perluasan penyebaran agama Islam dan menyertainya. Sedangkan di zaman para pahlawan mereka berjuang lebih kepada memperjuangkan hak-hak kebebasan tanah air dari para penjajah kala itu.
Perlu digaris bawahi peringatan maulid nabi Muhammad saw, adalah peringatan hari lahir nabi Muhammad saw, yang jatuh pada setiap 12 Rabiul awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad merupakan sama-sama berasal dari bahasa arab yang berarti hari lahir dan perayaan hari maulid nabi merupakan suatu tardisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah nabi Muhammad saw wafat. Lalu, mengapa kita memperingati maulid nabi? Karena, peringatan maulid nabi Muhammad ini, merupakan suatu ungkapan rasa terima kasih atas perjuangannya yang telah membawa Islam kedunia yang terang benderang serta menjadi nabi akhir zaman yang membawa kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia.
Penulis : Tito Rahmansyah
Wakil Ketua DEMA STAI Ash-Shiddiqiyah Periode 2020/2021
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah.
Disunting oleh Misbahul Munir
Staff di STAI Ash-Shiddiqiyah.
