Pemimpin merupakan figur yang dijadikan panutan dalam segala aspek kehidupan. Apa yang diucapkan dan yang dilakukan acapkali menjadi acuan dan barometer bawahannya, sehingga sosok pemimpin sangat vital peranannya terlebih di era milenial saat ini. Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang mampu menempatkan posisinya pada tempat yang sesuai, situasi dan kondisi yang tepat dan dalam segala bidang kehidupan. Karena hakikatnya pemimpin merupakan pelayan bagi para bawahan yang dipimpinnya. Bukan justru pemimpin adalah raja yang meminta untuk selalu dilayani.
Mencari pemimpin yang ideal di era milenial akhir-akhir ini sungguh sangat sulit, bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami di sawah. Pribahasa ini memberikan gambaran bahwa mencari pemimpin di era melinial sangatlah sulit. Banyak sekali tipe-tipe pemimpin yang disuguhkan dengan tampilan yang sangat menarik dan mempesona, mereka dibungkus dengan berbagai atribut kemewahan dunia. Belum lagi dengan tumpukan janji-janji politik yang begitu cepat meluas ke masyarakat.
Bagi kalangan terdidik, tentu menyikapi hal ini dengan menggunakan logika berfikir ilmiah, agar pada saat pemilihan itu terjadi kita tidak salah pilih calon yang akan kita jadikan tumpuan masa depan bagi bangsa dan negara. Upaya dan cara kita di dalam menentukan pilihan calon pemimpin di era mileneal saat ini, paling tidak ada hal yang perlu dijadikan pertimbangan yakni terkait visi dan misi pasangan calon pemimpin. Selain visi dan misi ada beberapa hal yang bisa dijadikan dasar untuk memilih pemimpin, diantaranya sbb:
- Rekam jejak calon pemimpin;
- Calon pemimpin tersebut memiliki jiwa sosial yang tinggi;
- Calon memiliki jiwa kepemimpinan yang ulet dan tidak mudah menyerah;
- Cepat tanggap dan cerdas dalam menyikapi berbagai permasalahan;
- Lebih mengutamakan masyarakat umum dari pada partai pengusung;
Lima alasan di atas paling tidak bisa dijadikan dasar untuk menentukan pilihan kita di tahun-tahun mendatang, apalagi tahun 2019 merupakan tahun politik, tidak hanya Presiden dan Wakil Presiden saja yang kita pilih melainkan DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten juga akan menambah semaraknya tahun pemilu di tahun 2019. Setiap pemilih akan menghadapi lima lembar surat suara yang akan dicoblos dengan warna yang berbeda.
Bagi mahasiswa (pemilih pemula) Saya berasumsi bahwa memilih pemimpin yang ideal bisa kita wujudkan dengan menggunakan lima dasar di atas sebagai pertimbangan untuk memilihnya. Mudah-mudahan dengan kita melakukan ikhtiar untuk memilih pemimpin yang ideal, Allah swt mendengarkan dan mengabulkan permohonan doa kita semua, sehingga akhirnya di tahun 2019 kita dapat memiliki pemimpin yang ideal yakni yang amanah, jujur, adil dan mampu membawa bangsa Indonesia kedepan lebih baik lagi.
Ditullis oleh M. Aknan, M.Pd.I
(Dosen STAI As-Shiddiqiyah Lempuing Jaya OKI)