
Lempuing Jaya, OKI – Dua staf pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ash-Shiddiqiyah, mengikuti pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) batch 3 tingkat nasional. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM) di Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut berlangsung secara online melalui platfrom Zoom Meeting selama tiga hari, sejak tanggal 13-15 Maret 2021, pukul 08.00-17.00 WIB.

Rekapitulasi Peserta Pelatihan AMI
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan AMI batch 3 tingkat nasional ini, sangat banyak dan antusias. Para peserta pelatihan tersebar dari pelbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai mana yang di ungkap oleh Ibu Atik Nurfatmawati, yang merupakan Ketua LPM di STAIMAS Wonogiri. “Pesertanya banyak, karena ini nasional. Jadi, dari Sabang sampai Merauke ada semua.” Ungkapnya saat wawancara via telepon pada Kamis (18/03/2021).
Selain itu, Ibu Atik Nurfatnawati juga terkesan atas keaktifan dari para peserta ketika pelatihan tersebut berlangsung. Khususnya dua peserta dari STAI Ash-Shiddiqiyah, yaitu Ustadzah Naila Rohmaniyah, S.Psi., M.Pd. selaku Wakil Ketua (Waket) II bidang Administrasi dan Keuangan dan Ustadz Bambang Suryaningrat, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES). “Oh.. Iya.. Selama pelatihan berlangsung. Mereka sangat proaktif ya. Alhamdulillah, gak bandel kok.” tambahnya dengan sedikit bercanda.
Beliau juga mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan AMI adalah agar setiap perguruan tinggi, baik yang swasta maupun non-swasta dapat memiliki auditor yang memahami dan mengetahui tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sehingga bisa dinyatakan terakreditasi. “…supaya kampus itu punya auditor yang memahami tentang mutu internal kampusnya. Sekarang itu, kampus maupun prodi bisa dinyatakan terakreditasi, jika punya auditor dan SPMI…” jelasnya.
Ada pula harapan untuk STAI Ash-Shiddiqiyah, yang beliau sematkan saat sesi wawancara berlangsung. “Semoga STAI Ash-Shiddiqiyah bisa mempunyai dua auditor di masing-masing prodi. Misalnya, sekarang prodinya ada 6, berarti harus punya 12 auditor…” pungkasnya.
Ditulis oleh Gilang Mila Sapira
Mahasiswi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
di STAI Ash-Shiddiqiyah