ALIH STATUS STAI ASH-SHIDDIQIYAH MENJADI INSTITUT
Selasa, 15 November 2022 Pukul 08.00 WIB. Hari terjadi suatu peristiwa yang akan menjadi salah satu sejarah bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Ash-Shiddiqiyah, pada hari ini ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ash-Shiddiqiyah Dr. Agus Sholikhin, S.Si., M.Pd I. berserta segenap dewan dosen dan seluruh civitas akademik, mengikuti sidang terakhir Alih Status Kampus yang dilaksanakan secara daring, melalui media Zoom Meeting.
Dengan di dampingi oleh para penguji dari jakarta, pagi itu segenap civitas akademik telah berkumpul mengikuti sidang Alih Status, Sekolah Tinggi Agama Islam Ash-Shiddiqiyah menjadi Institut Agama Islam Nusantara. yang menandakan, perjuangan panjang segenap keluarga besar kampus Ash-Shiddiqiyah seolah terbayarkan.
Peningkatan status kampus ini, menjadi momentum besar terhadap pengakuan kampus Ash-Shiddiqiyah. Institut Agama Islam Nusantara Ash-Shiddiqiyah, nama yang telah lama di persiapkan itu kini dengan bangganya bisa dipakai oleh segenap keluarga besar Ash-Shiddiqiyah. Tentunya nama ini tak begitu saja di pilih untuk menggantikan nama kampus sebelumnya, melainkan dengan penuh pertimbangan serta persetujuan dari berbagai pihak nama ini terpilih.
Nama ini memiliki makna yang begitu luas dan elegan sebagai doa untuk perkembagan kualitas dan kuantitas kampus menjadi lebih baik, doa doa inilah yang dijawab oleh Allah SWT dengan keberhasilan alih status kampus ini, jawaban atas banyaknya perjuangan yang tak terhitung selama ini sehingga berhasil sampai pada titik perubahan Status yang selama ini dinanti nantikan
Angin segar inilah yang nantinya akan menjadi harapan dan juga tantangan untuk segenap keluarga besar kampus Ash-Shiddiqiyah untuk menjawab beban dari nama baru yang tentunya tidak mudah. Dengan adanya alih status kampus ini tentunya perlu di buat logo baru yang menggambarkan identitas, harapan cita cita dan kualitas kampus yang baru, tugas penting ini pun di emban oleh bapak Dosen Rino Purnomo, M.Pd, yang tentunya sudah sangat ahli dibilang desain grafis logo baru inipun akhirnya selesai dengan tampilan yang luar biasa, yang memuat berbagai macam komponen didalam nya dilansir dari modul Draf Filosofi Logo Institut Agama Islam Nusantara Ash- Shiddiqiyah Sumsel yang di tulis oleh Rino Purnomo, M.Pd
Logo Institut
Isi logo tersebut adalah sebagai berikut : Warna dalam logo tersebut adalah sebagai berikut Warna kuning adalah kesetiaan dan keluhuran. Warna hijau tua adalah kesuburan dan kemakmuran Warna putih adalah kesucian dan kejujuran serta Warna hitam adalah keteguhan dan keabadian Didalam logo mencantumkan gambar Padi dan Kapas yang mengandung makna kemakmuran dan kesejahteraan seperti pada Pancasila yang kemudian saling berkait mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika.
Saling terkait mempunyai makna adanya kebersamaan, persatuan dalam lingkungan Institut Agama Islam Nusantara (IAIN) Ash-Shiddiqiyah Sumsel Ada juga Gambar Buku Terbuka, Dua buku terbuka pada dasar lambang menyimbolkan Al qur’an dan Al hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam dan samudra ilmu pengetahuan.
Buku merupakan alat pembelajaran dan melambangkan keilmuan, bentuk buku yang terbuka menunjukkan wawasan yang luas, keterbukaan dan pengembangan. Selain itu gambar pena yang ada di tengah logo yang menunjuk ke arah buku artinya konsisten dan fokus dalam mewujudkan generasi yang cerdas dan beretika, sehingga ketercapaian cita-cita dunia pendidikan yang ingin menciptakan manusia yang cerdas dan berkarakter dapat terwujud. Tak lupa pula ada Motif Songket di dalam logo yang merujuk pada kebanggaan dengan budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan menjadikannya sebagai sebuah identitas di manapun berada.
Di tambah logo ini menggunakan font huruf bernama Impac yang menunjukkan kesan kokoh dan kuat. Dengan persiapan yang begitu matang tentunya sidang alih status kampus dapat dilaksanakan dengan dengan lancar, satu persatu pertanyaan dari penguji dapat dijawab dengan mudah oleh dewan dosen yang menunjukkan betapa tinggi kualitas dosen kampus Ash-Shiddiqiyah yang menjadi salah satu tolak ukur penilaian.
Dengan begitu kampus telah membuktikan kepantasan nya untuk mendapat status Institut yang menjadi harapan seta bukti kuat kemampuan kampus dalam bersaing didalam dunia pendidikan, sidang yang begitu panas itupun berakhir di jam 13.00 siang hingga pihak kampus tinggal menunggu surat keputusan dari pusat.
Di tulis Oleh Brayen Albacino Erlangga
Mahasiswa STAI Ash-Shiddiqiyah, Progam Studi Ekonomi Syariah
disunting oleh Ninik Mulyani,S.EI,M.Pd
