Ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh lebih baik pada tahun 2022. Beberapa lembaga, baik nasional maupun internasional, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, terutama pasca terjadinya pandemi Covid-19. Salah satu lembaga internasional yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah Morgan stanley. Lembaga asal negeri Paman Sam tersebut memprediksi perekonomi Indonesia tumbuh positif sebesar 5.5%. Prediksi ini lebih tinggi jika dibandingkan prediksi pada tahun sebelumnya yang hanya tumbuh kisaran 3.6%.
Prediksi ini bukan tanpa alasan. Setidaknya, ada empat alasan pokok yang menjadikan prospek ekonomi Indonesia melaju ke arah positif di tahun 2022. Pertama, ekonomi domestik akan menguat di tahun 2022 seiring dengan terkendalinya angka kenaikan Covid-19. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Indonesia belakangan banyak dinilai oleh negara-negara lain telah berhasil menurunkan angka penyebaran Covid-19. Dengan turunnya angka penyebaran Covid-19, memberikan ruang gerak yang lebih leluasa lagi bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi. Terlebih lagi, ditambah dengan semakin masifnya kenaikan jumlah vaksinasi domestik. Hal ini tentu akan menguatkan permintaan domestik yang pada akhirnya menjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi melaju ke arah positif.
Kedua, dengan meningkatnya permintaan domestik, akan menaikkan harga-harga komditas sekaligus menaikkan inflasi. Inflasi diprediksi akan meningkat sebab permintaan masyarakat juga mengalami peningkatan. Besarnya permintaan domestik ini yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di satu sisi, meskipun pada sisi yang lain juga akan menaikkan harga komoditas dan juga menaikkan inflasi.
Ketiga, jika dilihat secara strukutral, Indonesia mempunyai propek pertumbuhan yang kuat. Bahkan untuk tingkatan regional Asia, Indonesia masih dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan struktural yang kuat. Pertumbuhan struktural di sini maksudnya adalah perubahan struktur yang terjadi pada ekonomi sebagai akibat dari peningkatan pendapatan perkapita yang kemudian dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan pada akhirnya juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat. Teori perubahan struktural ekonomi di era modern didominasi oleh sektor industri dan jasa, sebagaimana yang disebutkan oleh Michael Todaro, tokoh yang dikenal sebagai polopor bidang ekonomi pembangunan dari Yale University, Amerika Serikat.
Keempat, ketegangan geo politik yang terjadi dalam beberapa tahun terkahir ini, dipercaya telah mempercepat deglobalisasi yang berimbas pada diversifikasi risiko bisnis dan juga pada industri manufaktur. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa imbas dari adanya ketegangan geo politik antara dua negara ekonomi terkuat di dunia, menyebabkan relokasi foregn direct investmen. Indonesia menjadi salah satu yang mendapatkan berkah dari peristiwa ini. Sebab beberapa perusahaan asing telah memindahkan pabriknya ke Indonesia, di beberapa tempat di pulau Jawa. Ini menjadi momentum yang baik untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022.
Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah, bantuan dari sektor teknologi. Pandemi Covid-19 telah menjadikan kita akrab dengan dunia teknologi. Tentu ini menjadi hal yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dunia teknologi menjadi salah satu sektor yang berkembang sangat pesat, sehingga permintaan akan kebutuhan yang berkaitan dengan teknologi juga akan meningkat pesat pula. Jika kita mampu membaca peluang ini, bukan tidak mungkin ini juga akan menjadi sektor yang menjanjikan dalam ekonomi. Di sisi lain, teknologi juga bisa membantu ekselerasi pembangunan ekonomi.
Oleh Misbahul Munir
Staf Pengajar di STAI Ash-Shiddiqiyah OKI
Catatan: tulisan ini sebelumnya dimuat di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat edisi Kamis, 13 Januari 2022 dan dimuat kembali di laman ini atas izin penulis untuk keperluan publikasi institusi.